Author : gaiddis
Judul : take amiss IIend(couple ?)
Kategori : ( NC 17, yadong/yaoi) 2shoot.
Cast : Sung min
Kyu hyun
Donghae
Eunhyuk
Hai, aku nongol lagi. Silahkan baca yang lanjutannya. Aku harap tak mengecewakan. Dag dig dug rasanya. Okeh. Silakan menikmati. Sekali lagi aku ucapkan semangat . . . . semangat . . . semangat ngeyadong #plakkkk
Kejuaraan pun di mulai. Suasananya riuh ramai, penuh dengan teriakan penyemangat. Dari setiap sekolah untuk menyemangati pejuangnya. Sungmin juga sama, bahkan lebih ramai karena ada yang membawa seperangkat perkusi untuk lebih menghebohkan suasana dan memberi semangat lebih. Tapi sayang, orang yang ia harapkan tak terlihat. Padahal ia sangat berharap. Dan Sungmin menjadi juara pertamanya. Tanpa sepengatahuan Sungmin. Kyu ternyata monontonnya duduk di pojokan. Kyu yakin bahwa Sungmin tidak bisa melihatnya. Haruskah kau segengsi itu Kyu. Tunjukkan dirimu dan berilah selamat secara langsung. Saat pengumuman menjadi juara ia pun menyaksikannya. Kristal bening pun kini bertengger di ujung mata indahnya.
Ia duduk termangu di perpustakaan. Membaca buku yang entah bisa ia cerna atau tidak. Atau hanya berjalan sekilas di pikirannya dan langsung luntur saat ia kembali mengingat Sungmin. Hatinya ragu untuk menemuinya secara langsung. Sudah menunjukkan pukul 7 malam. Ia msih saja santai duduk mengahadapi bukunya dan sepertinya tak bemaksud untuk pulang. Kyu sudah mendapatkan aksese penuh, karena telah mengajukan diri untuk membereskan perpus pada hari ini.
Ponselnya berbunyi. Ternyata ada sms dari Sungmin.
Kau di mana? Temui aku di kolam renang. Tolong jangan menghindariku lagi.
Melihat pesan itu ia hanya menghembuskan nafas dan menaruh ponsel tersebut di antara tumpukan buku-buku itu. Bingung haruskah ia menemui nya. Rasa canggung masih saja menggelayut di benaknya. Perasaan tak enak hati membuatnya merasa ragu untuk menemui Sungmin. Kembali diam dan menatap buku tak. Di sentuhnya saja tidak, apalagi di baca. Pikirannya bertumpuk tak ubahnya tumpukan buku yang ada di depannya.
Eunhyuk manusia tak karuan melihat ruang perpus dalam ke adaan lampu masih menyala, dan melihat Kyu yang duduk dengan wajah tak tentu.
“hei, kau masih di sini? Sungmin sedang menunggumu.”
“Berbaikannlah dengannya. Entah masalahnya apa, tapi sudahi semua ini.”. masalah mereka sudah terendus oleh Eunhyuk. Ia memang tak tau masalah apa yang sedang terjadi di antara mereka. Perasaan ingin membatupun muncul dalam dirinya.
Melihat Eunhyuk yang menhampirinya, pikirannya semakin tak karuan. Di sentuhnya tangan Eunhyuk pelan.
“ada apa?” Eunhyuk menyentuh tangan Kyu hyun balik.
“bantu aku membereskan semua ini.”
Di tapakinya ubin batu satu persatu, tanpa sadar menuju gedung kolam renang. Di lihatnya air yang berkeciak di sana. Sungmin ternyata masih asik di dalam air.
Sejak kapan? Apa sejak ia mengirim pesan padaku. Kira-kira itu dua jam yang lalu. Ia berkata dalam benaknya. Sungmin yang berada di tengah kolam melihat Kyu yang kini sendang berdiri melihatnya.
“Kyu .. . ,.” Senyumnya lebar dan melambaikan tangan, “terimakasih sudah mau menemuiku.” Ucapnya masih berada di tengah kolam. Ia berenang di bagian kolan yang dalam. Terus mengapung dengan menggerakan kaki dan tangannya.
“menepilah.” Teriak Kyu pelan. Namun tak langsung di dengar oleh Sungmin. Ia masih saja berada di sana. “cepat menepi, sejak kapan kau di sana?”
“sejak tadi, aku kan sudah bilang. Aku menunggumu di kolam.”
Kyu hanya terkaget melihat jawaban dari Sungmin. Tapi dia malah santai terus tersenyum.
“cepat menepilah, nanti kau kedinginan.”
“aku akan menepi, jika kau memaafkanku.”
“sudah, cepat menepi dulu.” Kini Kyu memaksa, tapi sungguh Sungmin pun tak mau mendengarnya.
“hari ini, seperti janjiku padamu, aku memenangkannya. Kau tau, kolam renangnya begitu besar, gedungnya jauh lebih megah dari ini. Aku berjuang keras Kyu. Aku menghadiahkan kemenangan ini untukmu. Tolong maaf kan aku.”
Mendengar kata-kata itu Kyu pun terharu. Haru yang sejenak meluluhkan rasa kesalnya.
“gomawa, sudah ayo cepat menepi.”
“kau mau memaafkanku, aku akan menggantinya. Membelikanmu psp yang baru.”
“iya aku memaafkanmu. Cepat naik.” Terus menyuruh Sungmin untuk segera menepi. “ aku juga minta Maaf karena menghindarimu selama ini. . . ..” iya tersenyum dan semua sepertinya sudah selesai. “cepat menepi”
Sungmin sumringah ia, senang. Dan menjejak-jejak air semakin keras. Ia berenang dan bermaksud menepi. Tapi kakinya kram. Tak bisa di gerakkan. Badannya menjadi bergerak tak karuan. Menyembul dan tenggelam.
“Kyu . . .mmm m.mhhh”
Kyu panik, melihat Sungmin seperti itu. Kyu berusaha menolong tapi tak mungkin. Karena ia tak bisa berenang. Apalagi Sungmin kini berada di bagian kolam yang dalam. Sungmin terus memanggil nama Kyu dengan suara terputus-putus. Kyu pun mencari sesuatu yang bisa membuat Sungmin mengapung. Ia melihat di ujung sana sebuah pelampung berbentuk ban besar. Ia berlari dan mengambilnya dan kemudian langsung melempar pelampung ke dalam air. Tapi Sungmin sudah tidak ada di sana. Ia tak terlihat lagi.
“kya . . Sungmin . .” ia berteriak kalut. Tak mendapati kekasihnya.
Ia ingin menceburkan diri. Tapi untuk apa. Mati bersama? Ia hanya memanggil nama Sungmin sambil terus memanggil. Berharap Sungmin bisa kembali ke permukaan dan mengambil pelampungnya.
“SUNG MIN ,, , “ ia berteriak dan linangan air mata menyusuri pipi halusnya. Berteriak dan berteriak.
Dan tiba-tiba Sungmin menyembul tepat di depannya yang membuat ia terkaget. Sungmin malah tertawa, tapi langsung terdiam saat melihat Kyu mandi air mata. Ia menyeka air mata Kyu. Tangannya yang basah dan dingin.
“uljima . .”
Kyu pun langsung menepis tangan Sungmin.
“kau mempermainkanku?” Isaknya berhenti. “kau yang membuatku menarik lagi kata-kataku. Tahukah kau, jika aku begitu ketakutan?”
Kyu berdiri dan hendak pergi.
“Kyu, mianhae. Aku hanya berguarau.”
“ini tidak lucu.”
“mianhae . . .”
“tenggelamlah dan jangan muncul kembali kepermukaan. Maka aku akan memaafkanmu.”
Susana yang hampir saja menghangat kembali menegang.
“Kyu. . . .” Sungmin memanggil namanya dan Kyu pun menoleh.
Menatap kyu pilu. Sepertinya sudah tak ada harap.
“benarkah kau akan memaafkanku.” Ucapnya lemas namun dengan penuh keyakinan.
“ne. Jangan pernah kembali kepermukaan.”langsung pergi dan membawa semua amarahnya.
Sungmin tak tau harus bagaimana, melangkah maju hanya ingin bergerak. Batinnya, hatinya mengerakkan tubuhnya. Refleks yang mengerikan. Kakinya Menginjak tepat di batas kolam yang lebih dalam. Galau , air maatanya mengalir. Karena perbuatan konyolnya, ia malah semakin memperparah kedaan.
“gomawa Kyu, jika dengan begini kau bisa memaafkanku.”
Perlahan ia menenggelamkan diri kedalam air. Menutup matanya. Air kini menelan dagunya, bibirnya, hidungnya, matanya, keningnya dan akhirnya tak terlihat sama sekali. Masuk kedalam air sepenuhnya.
ia tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Sungmin.
Apa yang dia pikirkan. Baru saja aku memaafkannya, ia sudah membuat aku marah lagi. Teriaknya dalam hati. Di tengoknya langit gelap nan hitam. Bulan tak terlihat, membuat taburan bintang menari dengan jelas di angkasa sana. Eunhyuk kembali memanggilnya, berjalan bergandengan dengan Donghae.
“Kyu, Sungmin mana? Dia sudah pulang?”
Tanya Donghae sambil menepuk bahunya.
“kau tidak menemuinya? Sepertinya dia sudah pulang. Tadi ku tengok kolam renang tak ada siapapun.”
Kyu hanya terdiam.
Tenggelamlah dan jangan muncul kembali ke permukaan
“Anak bodoh itu, jangan-jangan dia.” Kyu langsung berlari.
“Kyu hyun sii, kau kenapa?” berteriak memanggilnya, tapi sepertinya tak di dengar.
“sudahlah, ayo kita pulang.” Donghae mengajak dan menarik tangan Eunhyuk.
Sesampainya di sana, tak ditemui sosok Sungmin. Ia berlari menyalakan lampu kolam agar pandangannya lebih jelas untuk menyisir seluruh tempat. Tapi sayang, listrik tak bersahabat dengannya. Stop kontak yang ia pijit tak juga membuat lampu menyala.
Di telanjanginya kolam yang tenang. Melihat kesemua bagian.
“SUNGMIN , . . .” ia meneriakkan namanya. Di lihatnya jam tangannya kini. Kira-kira hampir 6 menit sejak ia meninggalkan Sungmin sendiri di sini. Berlari mengelilingi kolam sambil memanggil namanya. Tapi tak ada sautan. Ia pun langsung masuk ke dalam kolam. Kolam yang tak terlalu dalam.
“Sungmin ,. . . kau dimana . .keluarlah.” teriaknya makin tak jelas. Kerena begitu lemas. Pikirannya kalut. Hal yang mengerikan berjuntai di pikirannya. Tangisnya pecah. Ia memasukkan diri kedalam air dan berusaha melihat ke dalamnya. Tapi percuma tak terlihat apapun. Karena gedung kolam dalam ke adaan gelap, lampu tak menyala. Berkali-kali ia memanggil. Diliriknya lagi jam tangannya. 10 menit. Ini gila.
Ia berjalan menyusuri kolam, kini kakinya berada di batas menuju kolam yang lebih dalam. Tanpa pikir panjang ia langsung masuk kedalam sana. Pikirannya semakin tak karuan memikirkan kemungkinan Sungmin berada di dasar kolam yang dalam.
Saat ia berusaha untuk masuk ke dalam air. Muncul dari dasar sesosok tubuh yang kemudian erat memeluk tubuhnya dan bersama-sama muncul ke permukaan.
Nafas kedua sama-sama tak beraturan. Melihat satu sama lain. Sungmin, bocah yang membuat jantungnya copot itu kemudian Kyu memeluk Sungmin lebih erat dan mutiara bening mengalir dengan deras.
“babo, kau babo. Jukolle?”
“kau membuat aku menunggu begitu lama. Uhuk uhuk . . .. . . Hampir aku benar-benar kehilangan nafas di sana.”
“babo, michyeota. Jangan membuatku takut lagi.”
Sungmin memeluk dengan erat dan jelas sekali ia menggigil dengan hebat. Dua jam di dalam kolam dan 10 menit menyelam tanpa timbul ke permukaan. Di sentuhnya pelan pipi Sungmin yang kini terlihat begitu pucat dan biru. Kyu mencium pelan bibir manis Sungmin yang gemetaran.
Ia menangis dan menuntun Sungmin ke tepian. Tak kuat melihatnya yang kini begitu menggigil kedinginan.
Sungmin rebah di pinggiran kolam. Nafasnya begitu berat. Tak merespons apapun yang dikatakan oleh Kyu. Namun tangannya memegang Kyu begitu erat.
Badannya terasa dingin sekarang. Matanya terbuka, tapi sekali lagi. Ia tak merespon.
“Sungmin, Sungmin . . . kau bisa mendengarku? Sungmin katakan sesuatu.”
Kyu benar-benar takut sekarang.
“cium aku.” Begitu pelan, namun jelas terdengar oleh Kyu.
“mwo?”
“cium aku.”
Kyu tertawa, dengan air mata yang masih membasahi wajahnya. Orang yang sedari tadi membuat khawatir malah berkata seperti itu.
“babo, babo.”
“aku bilang cium aku. Bukan mengataiku.”
Tubuh Sungmin masih terbaring. Kyu terduduk di sampingnya memagang tangan Sungmin erat. Meskipun tak begitu megerti dengan permintaan Sungmin. Ia pun melakukannya. Mendekatkan wajahnya, menatap lembut namjacingunya. Di ciumnya pelan bibir Sungmin. Tapi Sungmin langsung menyambar, melumat habis dan begitu kasar. Menghisap bibir bawah Kyuhyun yang membuatnya membuka mulut. Lidah Sungmin melumat isi mulut Kyu dengan liar. Lidah mereka bertautan, meski Kyuu hanya diam tak membalas. Membiarkan Sungmin melakukan sesukanya kepada dirinya. Tangan Sungmin kencang menyentuh leher Kyu. Memaksa agar tak lepas darinya. Kyu tak berusaha untuk berontak. Terus begitu dan cukup lama.
Kyu menghentikannya. Menjauhkan wajahnya.
“mwo, kau tidak mau melakukannya denganku?”
Sungmin bangun, duduk menghadap dan menatap Kyu. Berusaha untuk menciumnya kembali, tapi Kyu menepisnya.
“hentikan, atur nafasmu dulu. Kau menyelam selama itu. Kita masih bisa melakukannya lain waktu. Istirahatlah. Nafasmu masih tak beraturan seperti itu.”
Kyu menyelimuti Sungmin dengan handuk menghangatkannya. Tak peduli dengan kondisinya sekarang ini. Bajunya basah kuyup. Karena menceburkan diri ke dalam air dengan pakaian lengkap, plus sepatu yang kini pasti begitu dingin menekan kaki-kakinya.
“bahkan switerpun tak kau lepas. Cckk cckk ckkk?” sambil menggelangkan kepalanya. Memperhatikan kondisi pakaian Kyuhyun yang basah kuyup.
“tak ada pikiran untuk itu.” Berkata dan seolah wajahnya mengatakan semua karena mu. “Yang ada hanya panik karena kau tak terlihat di dalam sana.” Wajahnya masih menyiratkan rasa khawatir.
“lalu sekarang bagaimana?”
“kau ada baju bukan. Cepat pakai sana. Buat tubuhmu hangat.” Tak tega melihat Sungmin yang hanya memakai celana renang.
“lalu kau sendiri bagaimana?”
“jangan pikirkan aku, cepat sana pakai bajumu.”
“kau juga basah.”
“cepat pakai bajumu.” Kyu menyentak. Sungmin hanya menurut.
Sungmin memakai pakaiannya lengkap dengan celana panjang dan kaus. Ia berniat memberikan sweeternya pada Kyu, tapi Kyu menolak.
“lepas pakaiannmu. Itu kan basah.”
Pada akhirnya Kyu menanggalkan semua pakaiannya. Dan kini hanya selembar handuk yang menutupi bagian bawahnya. Itu juga hanya sebatas paha. Sungmin memaksa agar kyu mau memakai sweeter milikya. Tapi lagi lagi ia menolak.
Mereka duduk bersebelahan. Berhimpit, kyu agak malu sebenarnya. Tapi karena yang ada di sampingnya sungmin membuatnya agak sedikit tenang. Kyu rasa, sungmin jauh lebih kedinginan dari pada dirinya. Sungmin berusaha membagi kehangatan mengeratkan pelukannya di lingkar pinggang cingunya. Please sungmin, itu sepertinya tak memberi kehangatan pada kyu.
“aku minta eunhyuk untuk membawa baju kemari.”
“eunhyuk?” agak sedikit kaget.
“iya, agar kita bisa pulang. Tanpa busana begini. Cckkk ckkk. Kau pakai bokserku saja. Itu akan lebih baik.” Melirik bagian paha kyu yang jelas terlihat putih.
“tidak usah, kita tunggu eunhyuk saja.”
Sungmin merubah posisi duduknya, ia duduk di bagian undakan yang satu tingkat lebih tinggi dari kyu hyun. Tepat di belakangnya. Ia memeluk kyu dan kedua tangannya merengkuh tangan kyu, sama-sama memeluk tubuh kyu.
“apa kau merasa hangat?”
“ya, lebih baik dari tadi.”
“syukurlah.”
Mereka berdua saling tersenyum. Wajah sungmin kini tertumpu di pundak kyu. Pelukan mereka pun semakin erat. Mencium leher kyu dan kembali menenggerkan wajahnya.
“mianhae.”
“berhenti meminta maaf.”
“tapi psp mu rusakkan? Itu semua salahku. Karena aku yang menyenggolnya dan membuatnya jatuh ke dalam kolam renang.”
“iya, memang kau yang membuatnya terjatuh. Tapi apa dengan kau terus meminta maaf, psp nya akan hidup kembali?”
Ya, memang tidak. Pikir sungmin dalam benaknya. Susananya temaram, hanya sinar malam yang tak begitu terang masuk lewat jendela fentilasi. Menerangi mereka, meski tak begitu terang. Keremangan yang memberikan ruang bagi mereka. Mengutarakn semuanya. Meluruskan semuanya. Dan melegakan semuanya.
# # #
Eunhyuk langsung ambruk menjatuhkan tubuh kurusnya di atas ranjang. Mengguling-guling dan ingin segera tidur.
“kya, mandi dulu. Kau belum mandi.”
Teriak donghea pada eunhyuk. Eunhyuk tak peduli. Tapi donghae malah terus berteriak padanya.
“kau saja mandi duluan. Baru aku.”
“kau ini, ayo mandi . . . atau . . . kita mandi bersama saja.” Donghae berkata sambil menyeringai. Dan mendekati tubuh eunhyuk yang tidur menghadap tembok, membelakangi posisi donghae. Menggungcang-gungcangkan tubuh kecil itu. Tapi malah membuatnya semakin meringkut memeluk guling dan memendam wajahnya ke bantal.
“eunhyuk. Eunhyuk . . .. .” Ia tak mau menyerah.
“mwo” eunhyuk pun kalah, ia membalikkan badannya dan kini melihat donghae yang bertelanjang dada. Ia sudah melepaskan bajunya karena memang ingin mandi sejak awal. Melihat itu, eunhyuk kembali memunggungi donghae.
“ya eunhyuk.”
“mandi sana, kau sudah membuka bajumu kan. Jika tidak ingin mandi. Cepat pakai bajumu.”
“mwo? . . . . Wah wah wah . . . apa kau tak tahan melihatku yang tak memakai baju?” ia agak tertawa, terlihat begitu senang.
“ih, cepat pakai bajumu.”
“ah, mengaku saja. Tak usah malu.” Ia malah makin cekikikan dan makin mendesak eunhyuk agar melihat lagi ke arahnya.
“hentikan, cepat kau mandi.”
Donghae terus menggoda, berusaha melihat wajah eunhyuk yang menurutnya pasti sedang memerah. Menindih tubuh eunhyuk yang terbaring masih menghadap tembok dan menutupi wajahnya.
“hentikan donghae, pergi kau.”
“tidak mau, kenapa kau selalu membuat aku gemas. Ayo, mengaku. Mengaku. Mengaku, mengaku saja. Katakan kau suka kan?” Terus berusaha membalikkan tubuh eunhyuk.
Ponsel eunhyuk berdering.
“hentikan, aku sesak. Jangan tindih aku. Ponselku berdering.”
Donghae mengambilnya dan langsung membacanya.
“wah, dari sungmin.”
“sungmin?” eunhyuk berusaha mengambil ponselnya tapi dongahae malah membawanya dan kemudian membuka dan membaca pesan itu.
“bawakan aku pakaian, lengkap dengan pakaian dalam. Juga sandal. Ke gedung olah raga sekolah, sekarang.” Donghae membacanya. “ pakaian? Untuk apa?”
Padahal mereka baru saja sampai. Dan harus kembali ke sekolah lagi. Di kemasnya barang yang sungmin minta dan di masukkannya ke dalam tas jinjing.
“kau mau ikut?” eunhyuk menanyakan itu pada donghae yang sedang memakai baju.
“ne, aku ikut. Kenapa dengannya? Apa pakaiannya hilang?”
“sudahlah, cepat.” Mendesak donghae.
“tapi ini aneh. Apa mereka belum berbaikan?”
“aku tak tau, sepertinya kyu hyun begitu marah pada sungmin.”
“apa jangan-jangan. Baju sungmin di sembunyikan oleh kyu hyun?”
“ah, kau ngaco. Itu tidak mungkin. Kyu bukan orang seperti itu. Ayolah cepat kita pergi.”
Mereka pun akhirnya pergi.
Sesampainya di sana. Kyu dan sungmin ternyata masih dalam posisi yang tadi. Sadar bahwa ada yang datang mereka melepas pelukannya.
Sungmin buru-buru berdiri dan kemudian kyu juga.
“donghae kau juga kemari?”
“iya, aku ikut mengantar.”
Tas jinjing yang berisi pakaian masih di tangan eunhyuk. Matanya melihat ke arah pakaian seragam yang tersebar terbuka di undakan sana, celana, baju dan yang lainnya. Agar cepat kering tujuannya. Mata eunhyuk agak tertuju ke pakaian dalam yang juga terjemur. Kemudian ia melihat ke arah kyu hyun yang hanya memakai handuk. Di lihatnya dari mulai rambut yang masih basah, wajahnya, badannya dan berhenti di bagian handuk yang menutupi bagain bawahnya. Matanya melihat tak berkedip. Ia malah mengencangkan cengkramannya ke tali tas jijing yang tengah ia pegang sekarang. Sungmin memanggilnya, meminta tas jinjing itu. Tapi sepertinya eunhyuk tak mendengar. Masih begitu terpesona rupanya. Wah wah wah, apa yang kau pikirkan eunhyuk.
“kya . . eunhyuk . . apa yang kau lihat.”
Sungmin berteriak dan menarik paksa tas jinjing itu.
“mwo?” wajahnya agak memerah dan terlihat salting.
“apa yang kau lihat, aku tak suka kau melihat kyu dengan pandangan seperti itu!” sentaknya. Sungmin sungguh cemburu ternyata.
Belum sempat eunhyuk berkilah langsung di tikam oleh donghae.
“ya, lee hyuk jae. Kau melihatnya begitu suka. Sedangkan langsung memalingakn wajah saat melihat tubuhku?”
“a ..annny .yy . any . .aku”
“aku apa?”
Kyu hyun hanya berdiri melihat pertengkaran itu.
“kk kyuu . .” saat melihat ke arah kyu, eunhyuk kembali terpana. Donghae pun langsung memukul kepalanya dan sungmin langsung menyerahkan jinjingan itu ke kyu hyun dengan tepat ke bagain dadanya. Sangat keras. Kyu pun kaget.
“mwo . .?”
“kau ini, jangan jangan kau juga suka eunhyuk melihatmu dengan pandangan seperti itu?” sungmin kini berbalik memarahi kyu hyun, yang tak tau apa-apa.
“ mwo??”
“sudah cepat kau pakai baju mu.”
“mwo?” wah, kyu hyun error.
“CEPAT SEKARANG . .”
Tanpa banyak tanya lagi kyu hyun langsung berlari keruang ganti. Tak habis pikir dengan sikap sungmin yang marah hanya karena hal itu. Kyu menengok mereka. Eunhyuk kini telah menjadi bulan-bulan mereka berdua. Lagi pula kenapa ia harus melihat kyu hyun sampai segitunya. Membuat orang curiga saja.
Malam indah yang panjang. Baru saja tenggelam dan kini timbul masalah yang baru. Masalah yang sungguh tak masuk akal. Bukan hanya multumu harimaumu. Namun, matamu, pandanganmu malapetakamu eunhyuk.
End
Akhirnya selese juga. Hampir jam 3 pagi nih. Ngantuk. Maaf kalo enddingnya agak kurang ngena. Terimakasih buat semuanya. . . .^^